Momen Nostalgia

Ada canda dan tawa kita lewati
Ada rasa sedih kita akhiri
Menciptakan kata damai di hati
Ketenangan dalam sanubari

Telah lewat suatu masa
Yang kita lewati bersama
Yang begitu indah adanya
Mungkin tak akan terlupa

Kini kembali lagi
Semua momen ini
Saat aku tertawa lagi
Saat kau tersenyum kembali

Momen nostalgia
Inilah aku dan dia
Tertawa bersama
Menghempaskan semua asa

Kembali

Aku terjebak dalam dua sisi
Sisi hitam dan putih
Aku tak tahu apa rasa ini

Namun aku hanya ingin mengerti

Kini semua telah kembali
Kembali seperti ini
Dalam tabir ini
dalam lelah ini


Kau hadir kembali
Bagai hawa murni
Setelah lelah asa ini
Setelah Aku berlari


Aku hanya perlu mengerti
Apa arti hidup ini
Aku harap kau hadir disisi
bukan hanya untuk saat ini

Terjebak

Aku gak tau ini apa
Rasanya tak terkira
Rasanya benar benar menyiksa
Seperti berada di ruang hampa


Aku terjebak di fatamorgana
Sebuah ruang yang tak bernama
Dan aku tak tahu apa yang kurasa
Namun melebihi duka nestapa


Aku coba mencari apa ini
Aku pergi bertanya kesana kemari
Bagai mencari hal yang tak pasti
Namun semua tak aku temui


Hampa apa ini ?
Rasa apa ini?
Mungkikah hanya asaku
Yang terjebak padamu

Datang Dan Pergi

Kau hadir dalam lamunanku
Dalam Setiap Hembus Nafasku
Dalam resah hidupku
Seperti udara dalam dunia

Engkau menetramkanku
Dalam segala gundahku
Cahayamu menerangiku
Membuat aku lebih berarti

Namun engkaupun pergi
Meninggalkan aku tanpa permisi
Memberi bekas luka dalam hati
Dan rasanya nyeri sekali

Aku tak tahu apalagi
Aku hanya bisa berlari
Aku berusaha mencari
Walau aku tahu itu tidak berarti

Kehilangan

Telah lewat suatu masa
Dimana kita bersama
Masa yang paling bahagia
Entah perginya kemana

Hilang dan lenyap begitu saja
Tanpa ara dan tanpa asa
Membuatku ke hilangan arah
Kemana aku harus berada

Aku terus berjalan
Tanpa memperdulikan kiri dan kanan
Aku hanya tau satu tujuan
yaitu melakukan pencarian

Langkah ku semakin berat
Kabut pun semakin pekat
Aku takut dan melangkah cepat
Namun kaut tetap tak terlihat

Kesakitanku


Seandai kau tahu
Terlalu Berat langkahku
Terlalu Lelah Benakku
Berkeping Keping asaku

Hatiku seperti berlubang
Entah apa yang hilang
Aku pun tak tahu
Aku pun tak Mengerti

Aku seperti orang bodoh
Sungguh teramat bodoh
Bagai Orang yang terawa
Tertawa dalam kesakitan

Aku Kehilangan arah
Namun aku terus berjalan
Aku tak tahu apa tujuanku
Karena Tujuanku tiada disisiku

Aku berusaha Melangkah
Aku berusaha bertahan
Namun tidak ada secercah harapan
Hal ini sungguh menyakitkan

Aku Yang Terlalu ....

Kadang kita gak pernah tahu, apa akan yang terjadi besok
Kadang kita gak pernah menduga, siapa yang akan datang besok

Kita hanya tahu, kita harus melewati hari esok
Kita harus menyambut apapun yang datang
Mungkin itu baik bagi kita
Tapi mungkin juga itu sebuah keburukan

Tapi kita perlu memahami sesuatu
Sesuatu yang tidak akan pernah hilang
Seperti rasa ini yang dalam hati
Rasa sayang yang begitu dalam

Mungkin terlalu naif
Mungkin juga munafik
Aku yang telah meninggalkanmu
Namun Aku Merindukanmu ...

My Dear F.H